Senin, 27 Februari 2012

Mata Ketiga Cinta

Genre : Puisi Inspiratif
Author : Helvy Tiana Rosa

Aku gak pernah baca bahkan beli buku kumpulan puisi sebelumnya. Buku ini berhasil menarik perhatianku, mungkin karena judulnya mengandung kata C.I.N.T.A (kata d'Bagindaz band). hehehe..
Ternyata isinya bukan cuma sekedar picisan romantisme cinta sepasang remaja, tapi juga cerminan cinta pada Tuhan Yang Maha Pencipta, cinta pada orang tua, cinta pada kehidupan, bahkan sampai pada cinta untuk kemanusiaan.

Sebuah kumpulan puisi yang akan menginspirasi pembacanya untuk dapat memahami kedalaman makna cinta yang sesungguhnya....

~~~

Merindukan bulan yang selalu karam di matamu,
aroma pinus 
dari hutan kenangan 
yang kau tanam di tubuhku

Kuputuskan membangun ka'bah
sepanjang masa dalam dada

Cinta adalah rasa
yang kuucap dalam setiap desah
dan cuaca
tak sampai-sampai getarnya padamu

Aku mencintaimu sejak waktu, sejak bumi, sejak sukma, sejak bayi
Aku mencintaimu sampai laut, sampai langit, sampai darah, sampai mati


Kamis, 23 Februari 2012

Menulis di Atas Pasir

Genre  : Pengembangan Diri/Inspirasional
Author : JP. Vaswani


Sebuah buku yang berharga (bukan berharga mahal tentunya.. hehe).
Berisi 75 kisah inspiratif dari tradisi Hindu, Islam dan Kristen yang mengajak kita untuk melihat kepicikan, kebebalan dan kekerasan hati kita untuk kemudian menyadari diri dan keterbatasan kita, serta menjadikan kita tergerak untuk memandang dan menjalani hidup dengan lebih bijak.

~~~

Najib dan Musa bepergian melintasi pegunungan sepi dan berangin kencang. Tiba-tiba najib terperosok ke dalam sungai berarus liar. Tanpa ragu, Musa melompat dan menyelamatkan temannya. Keduanya saling peluk sambil meneteskan air mata syukur. Najib menyuruh pelayannya mengukir kata-kata berikut pada sebuah batu:
"Pengelana! Ketahuilah bahwa di sini Musa dengan gagah berani menyelamatkan nyawa sahabatnya, Najib."
Tahun-tahun berlalu, mereka kembali melalui jalur yang sama. Entah berawal dari mana, keduanya berdebat mengenai hal sepele. Dikuasai amarah, Musa memukul Najib hingga jatuh tersungkur. Najib berdiri dan menatap sahabatnya sejenak, lalu ia menulis kata-kata berikut di atas pasir:
"Pengelana! Ketahuilah bahwa di sini Musa setelah mempertengkarkan hal sepele, mematahkan hati sahabatnya, Najib."
Pelayan Najib bertanya, "Tuan, Anda menorehkan catatan kepahlawanan sahabat Anda di atas batu, tapi mengapa menuliskan kasarnya perbuatannya di atas pasir?"

"Kenangan akan kebaikan sahabatku dan pertolongannya yang gagah berani akan selalu kuhargai dan kusimpan dalam hatiku. Tapi cedera yang ia akibatkan padaku, kuharap akan memudar dari ingatanku bahkan sebelum kata-kata itu memudar dari permukaan pasir!" jawab Najib.




Minggu, 12 Februari 2012

Ketika Elang Kembali ke Sarang

Genre : Fiksi
Author : Nr. Ina Huda

Cinta. Kadang adalah suatu hal yang sederhana, saat "kau" dan "aku" berubah menjadi "kita" karena perasaan yang sama.
Namun kadang cinta dapat menjadi rumit setelah melibatkan banyak hal di dalamnya. Ada ragu untuk maju karena "dia" adalah "sahabatku", atau karena "dia" juga dicintai oleh "sahabatku". Cerita lain terjadi saat "kau" mencintai "aku", tapi "aku" mencintai "dia".

Ahhh..... Cinta kadang melelahkan, tapi selalu menyenangkan..


***

'Entah kenapa, Septi tiba-tiba merasa gelisah. Ini kali kesekian ia melihat Kadis begitu tak berdaya. Dan cinta, mengapa ia seringkali tumbuh tak pada tempatnya? Cinta Kadis padanya. Cinta Septi pada Lanang, dan cinta dr. Iman pada Septi. Duh, Gusti, manusia memang tumbuh membawa cintanya masing-masing, tetapi adakah tempat yang tepat untuk menyuburkannya tanpa harus kecewa?'

"Mencintai dan dicintai adalah hal yang sederhana. 
Jauh lebih sederhana dari membuat orang yang kita cintai memcintai kita 
atau mencintai orang yang mencintai kita."


Jumat, 10 Februari 2012

Bidadari Hebat di Balik Tokoh Hebat

Genre : Non-fiksi
Penulis : Abdul Syukur

Setiap kali aku melihat liputan tentang riwayat hidup tokoh-tokoh hebat di zamannya atau membaca biografi mereka di toko buku, hanya satu yang selalu terlintas di pikiranku: 
"Seperti apa ya istrinya? Apa yang dilakukan istrinya sehingga suaminya bisa menjadi orang sehebat itu? Di mana aku bisa mendapatkan biografi istri-istri mereka itu?"

Karena aku salah satu orang yang percaya bahwa: Behind the Great Man, There's a Great Women!

Senang akhirnya bisa menemukan buku ini. Buku yang berisi kumpulan kisah wanita-wanita yang ada di balik tokoh-tokoh pria hebat yang berhasil mengukir sejarah di muka bumi.

Buku ini mengungkapkan kisah wanita-wanita tangguh yang tak kenal menyerah meski dihadang berbagai macam rintangan dan tantangan, bahkan tanpa mempedulikan nyawa demi orang terkasih. Mulai dari tokoh wanita dunia sekaliber Cleopatra Selene Philapator, hingga tokoh wanita Indonesia yang sangat sabar, Hasri Ainun Besari, dikupas tuntas di buku ini. 

Setelah membaca, aku jadi bertambah yakin betapa hebatnya sosok wanita, dan tiada berdayanya kaum pria tanpa keberadaan kaum wanita.

So, jangan pernah sepelekan wanita!

Layla Dan Majnun: Kisah Cinta Klasik dari Negeri Timur

Category:Books
Genre:Romance
Author:Nizami

Layla dan Majnun adalah kisah cinta dari negeri timur yang cukup termahsyur. Sebuah kisah tentang cinta sejati yang menjelma menjadi kekuatan yang tak ada habisnya. Qays mencintai Layla dengan segenap jiwanya. Meski rasa cinta itu terhalang, ia menolak untuk menyerah. Kekuatannya bahkan memelihara rasa cinta itu. Ia berjalan tak tentu arah sambil mendendangkan lagu-lagu cintanya, menitikkan air mata kesedihannya... Orang-orang yang berpapasan dengannya meneriakkan namanya, si majnun (si orang gila).

Satu demi satu sahabat dan keluarganya meninggalkannya. Majnun telah mengeluarkan seluruh daya dan upaya untuk menunjukkan cinta sejatinya kepada sang kekasih.

Apakah takdir akan berpihak pada cinta mereka????
Baca keseluruhan buku ini dan temukan jawabannya...


Layla adalah sinar matahari; majnun adalah sebuah lilin yang perlahan membakar habis dirinya dengan api hasrat di hadapan gadis itu.
Keindahan Layla bak taman bunga mawar; Majnun bagaikan menara api yang menyala dengan kerinduan.
layla menebarkan benih-benih cinta; majnun menyiraminya dengan air matanya...